Sunday, December 30, 2007

14 June 2005: 2400 cc Engine, 8 cylinder

Oom Boykhe, makasih pertanyaannya.

Sebelum menjawab saya perlu ingatkan dulu bahwa POWER = TORSI x RPM. Torsi adalah fungsi dari volume silinder. Jadi 2400 cc pasti punya torsi lebih kecil daripada torsi nya 3000 cc engine. So, emang putaran (rpm) yang masih bisa “diutak-atik” untuk meningkatkan power.



Apakah 2400 cc bisa punya rpm sama dengan 3000 cc?? Ini agak kompleks. Then kita lihat dari banyak aspek:



1. Rugi gesekan

Boss Raswan benar, 2400 cc dengan 8 silinder punya jumlah silinder lebih sedikit so gesekan lebih sedikit. So ini point yang menguntungkan bagi peningkatan rpm

2. Panjang langkah stroke

Kebetulan volume langkah piston di tiap silinder tetap tidak berubah. Sebab 3000cc/10-silinder = 300cc/silinder, ini sama dengan 2400/8=300 juga. So, jika faktor oversquare (perbandingan diameter piston dibagi panjang langkahnya) dibuat sama, maka kemampuan berputar engine relatif sama (dalam point of view langkah stroke ini). Faktor panjang langkah stroke ini merupakan hal yang penting bagi kemampuan engine untuk berputar cepat. Kebetulan artikel saya di F1 Racing bulan ini juga membahas tentang hal ini, bisa dibaca-baca kalo punya.

3. Modus getar

Tiap konfigurasi engine itu punya modus getar masing-masing. V6 dan V12 punya modus getar yang paling baik sehingga produce less vibration. Saya tidak punya data perbandingan V10 dengan V8, saya kira Mbah CKK is really good on this.



Di luar 3 faktor di atas, ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan, apakah 19rb rpm masih bisa ditingkatkan. Batasan2nya adalah:



1. Kemampuan moving parts untuk bergerak lebih cepat.

Tiap benda itu punya kelembaman yang menghambat dia untuk bergerak cepat bolak-balik, Kelembaman ini berbanding terbalik dengan massa benda (contohnya: kita tentu lebih mudah menggunakan buku yang tipis sebagai kipas dibanding buku tebal dan berat). Piston engine F1 itu sudah dibuat amat ringan tapi toh juga masih punya kelembaman. Saat engine berputar 19rb rpm, kecepatan gerak piston bisa mencapai hampir 100km/j. So, ini juga hambatan bagi peningkatan rpm

2. Massa inersia yang harus ditanggung komponen pendukung moving parts

Bergerak bolak balik itu artinya ada perubahan kecepatan (baik arah maupun lajunya). Perubahan kecepatan berarti percepatan. Jika ada percepatan berarti ada gaya. Percepatan yang dilakukan piston pada 19rb rpm bisa mencapai 3000 g! Artinya batang poros engkol yang men-support piston bisa menanggung beban 3000 kali berat piston. So ini juga merupakan batasan bagi peningkatan rpm.



So, pointnya adalah, peningkatan rpm adalah hal yang belum pasti sampai sekarang. Harus dilakukan uji coba, riset material, dll. Belum lagi batasan dari sisi bahan bakar & flame speed di ruang bakar. Sebab kecepatan rambat nyala api di ruang bakar kan juga ada batasannya.



Well, ini sebetulnya topik menarik untuk dibahas. Tapi kalo terlalu panjang ntar jadi ga menarik dan diprotes ama Mbah CKK (hehehe). Btw, ada beberapa hal lain yang mungkin bisa dibaca di artikel saya F1 Racing bulan ini.



Salam F1,
Roy







On 6/14/05, Boykhe Kurniawan wrote:

Nah ada mas roy, jadi inget mao nanya.

Taun depan kan regulasi akan berubah, yaitu kapasitas mesin turun dari 3000 cc jadi 2400 cc, 10 silender jadi 8 silender.

Trus kalo gitu, apa rpm 19000 bisa dipertahanin dng kapasitas mesin yg demikian.



Lagain kenapa sih kudu berubah gitu. kalo alasan biar kagak bisa terlalu cepat karena membahayakan pembalap, kayaknya kok naif banget. ini kan balapan adu cepat. sedangkan pembalap yg duduk di kokpit pasti kan udah tau resikonya. kudunya safety-nya yg dikembangkan, bukan mesinnya yg dibikin kendor.



Jadi pertanyaannya:

Ada alasan lain kenapa regulasi mesin kudu berubah sedemikian itu.

Thanks.



-belajarbertanyasamapakar-

No comments: